Wednesday, April 21, 2010

Apakah anak anda mengalami gangguan pendengaran?

Bagaimana terjadinya proses mendengar?
Telinga dibagi 3 bagian :
1. Telinga luar terdiri daun telinga dan liang telinga luar berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan suara yang akan diteruskan ke gendang telinga
2. Telinga tengah terdiri dari 3 tulang pendengaran (maleus,inkus,stapes) yang saling berhubungan dan berfungsi untuk memperkuat dan meneruskan suara ke telinga dalam. Didalam telinga tengah juga terdapat sebuah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga dibelakang hidung. Saluran ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan udara di telinga tengah sama dengan di luar
3. Telinga dalam terdiri dari rumah siput untuk merubah energi suara menjadi energi listrik dan akan diteruskan oleh saraf pendengaran menuju pusat pendengaran di otak sehingga kita dapat mendengar suara tersebut dengan sadar.

Gangguan pendengaran diklasifikasikan menjadi 3 jenis :
1. Tuli konduksi (ditelinga luar dan tengah), karena proses peradangan, biasanya dapat diobati
2. Tuli sensorineural/syaraf, sulit diobati, penanganannya dengan alat bantu dengar atau implantasi koklea
3. Tuli campuran

Pemeriksaan pendengaran apa yang bisa dilakukan?
Pemeriksaan pendengaran yang dapat dilakukan pada anak untuk mengetahui adanya gannguan pendengaran adalah:
1. Behavioral Observation Audiometry (BOA) yaitu mengamati perubahan tingkah laku anak pada respon terhadap adanya stimulasi suara
2. Visual Reinforcement Audiometry (VRA) yaitu mengamati perubahan tingkah laku anak pada respon terhadap adanya stimulus suara dan bila memberikan respon ditunjukkan dengan hadiah berupa mainan
3. Play Audiometry yaitu pemeriksaan pendengaran dengan menggunaan audiometer yang dilakukan sambil bermain
4. Timpanometri untuk mengetahui fungsi telinga tengah
5. Otoacoustic emission (OAE) menilai fungsi rumah siput secara objektif, tidak invasif , aman, cepat akurat
6. BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) menilai respon elektrofisiologis saraf pendengaran ampai batang otak secara objektif, tidak infasif,aman, sensitif,tidak tergantung kondisi pasien

Gangguan pendengaran akan menyebabkan gangguan perkembangan anak dalam berbicara dan bahasa. Pemeriksaan pendengaran harus dilakukan sedini mungkin, didiagnosa sebaiknya sebelum 3 bulan. Bila terdapat gangguan pendengaran, intervensi dilakukan sebelum usia 6 bulan sehingga saat usia anak 3 tahun kemammpuan bicaranya mendekati anak normal. Keberhasilan program rehabilitasi anak dengan gangguan pendengaran sangat tergantung pada peran orang tua. Dengan pemeakian alat bantu dengar yang sesuai, implantasi koklea atau habilitasi yang tepat anak yang mengalami gannguan pendengaran dapat mendengar, berbicara dan berkomunikasi verbal.

(poli audiologi RSUD Dr.Soetomo,surabaya)

Tuesday, April 20, 2010

kanker lidah

kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker rongga mulut yang sering dijumpai di poliklinik THT-KL, gejala awalnya berupa sariawan yang lama dan tidak sembuh dengan pengobatan umum untuk sariawan,punya gejala seperti itu?